Powered By Blogger Submit Your Site To The Web's Top 50 Search Engines for Free! Online Marketing

Subscribe Now

Tuesday, April 19

Proposal

A.    Pengertian Proposal
Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

B.     Jenis – jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: proposal berbentuk formal,nonformal dan semiformal.
·         Proposal berbentuk formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan; 2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya; 3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

·          Proposal berbentuk semiformal dan nonformal
Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:

1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.

Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.

Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.


2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka

Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.

3. Proposal Penelitian Kualitatif

Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.

4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.

C.     Syarat – Syarat Proposal
Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya :
1. Sistematis
Sistematis artinya sesuai dengan pola tertentu dari sederhana hingga kompleks. Proposal harus dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian yang akan dilakukan. Susunan proposal dapat bervariasi tergantung kebijakan institusi. Namun biasanya harus mengandung latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodologi yang akan digunakan, dan alat ukur yang digunakan.

2. Terencana
Proposal yang baik memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian, lengkap dengan jadwal pengumpulan data, analisa data hingga pelaporannya.

3. Mengikuti konsep ilmiah
Proposal harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Baik tata cara penulisan dan tata bahasa yang digunakan.

4. Jelas (Clear)
yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan usaha secara jelas, terutama mengenai :
- bidang usaha,
- status kepemilikan,
- surat izin badan usaha yang diperlukan,
- bentuk kerja sama yang ditawarkan,
- pasar produk yang ditawarkan,
- tenaga kerja,
- pesaing,
- bahan baku.
5. Singkat (Consice)
Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal. Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan

6. Lengkap (Complette)

Propposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus dibua dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada waktunya akan diketahui juga.

7. Benar (Correct)
Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu diketahui ketidkbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah sesuatu yang sangat mahal.
8. Tidak kadaluwarsa (up to date)
Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-nilai yang dianut masyarakat.

D.    Sistematika Proposal
Proposal umumnya disusun ke dalam 3 (tiga) bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal mencakup halaman judul dan halaman persetujuan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Halaman Judul
Halaman judul memuat: Judul, Maksud proposal tugas akhir, Lambang Perguruan Tinggi, nama dan nomor Pokok atau Induk Mahasiswa, serta institusi yang dituju dan waktu pengajuan.
a. Judul Tugas Akhir dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas dan menunjuk dengan cepat masalah yang hendak diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam.
b. Maksud proposal tugas akhir ialah menyusun Laporan Akhir (untuk D3) atau Skripsi (untuk S1) dalam program studi tertentu.
c. Lambang perguruan tinggi yang diambil adalah lambang dari perguruan tinggi dengan diameter menyesuaikan dengan ketentuan masing-masing perguruan tinggi.
d. Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa ditulis lengkap, sesuai dengan nama yang tercantum dalam ijazah SLTA atau pendidikan terakhir sebelumnya.
e. Institusi yang dituju adalah sekolah atau akademi yang diambil oleh mahasiswa.
f. Waktu pengajuan ditujukan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah tempat nama Kota/Kabupaten/Provinsi.

2. Halaman Persetujuan
Halaman ini berisi persetujuan Pembimbing lengkap dengan tanda tangan dan tanggal persetujuan.

B. BAGIAN ISI
Bagian isi memuat: Latar belakang, Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, Manfaat dan Ruang Lingkup Penelitian.
1. Latar belakang
Latar belakang berisi pokok-pokok pemikiran tentang masalah yang akan diteliti dan alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dalam usulan ini dipandang menarik atau perlu diteliti. Selain itu latar belakang memiliki susunan penulisan secara sistematis (umum-khusus) atau juga disebut dengan piramida terbalik ▼. Sehingga dalam penulisan latar belakang tergambar uraian permasalahan secara berurutan.

2. Identifikasi Masalah
Pada bagian ini perlu ditunjukan masalah yang akan diteliti berdasarkan data atau fakta yang terjadi. Akan lebih baik lagi bila ditampilkan data-data yang menunjukkan bahwa terjadi masalah pada objek yang akan diteliti.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, makalah masalah dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya atau/kalimar pernyataan. Namun rumusan masalah tersebut harus mampu menunjukkan variabel yang akan diteliti.
4. Tujuan Penelitian
Merupakan keadaan yang ingin dicapai (goals/objective atau sasaran) dalam penelitian yang berkaitan erat dengan masalah yang dirumuskan. Tujuan dibagi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum menggambarkan secara keseluruhan maksud dan tujuan diadakannya penelitian sedangkan tujuan khusus merupakan uraian dari masing-masing tujuan secara keseluruhan, baik variabel independen maupun variabel dependennya serta gabungan antara kedua variabel tersebut.
5. Manfaat Penelitian
Merupakan dampak setelah tercapainya tujuan. Tuliskan manfaat penelitian, baik dari segi dunia keilmuan, bagi diri sendiri maupun bagi objek penelitian.
6. Ruang Lingkup Penelitian
Adalah gambaran secara keseluruhan tentang bagaimana jenis penelitian yang digunakan apakah deskriptif, analitik ataupun komparatif. Ruang lingkup ini juga berisikan subyek dan obyek penelitian, lokasi serta waktu penelitian.
7. Tinjauan Pustaka
Berisikan tentang dasar-dasar teori yang berkaitan dengan masalah penelitian yang meliputi: pengertian-pengertian variabel, perumusan penelitian hendaknya dilakukan dengan pernyataan sebab akibat atau dengan memberikan suatu pemikiran atas gejala-gejala yang terjadi keterkaitan antar variabel serta hasil penelitian yang pernah dilakukan terdahulu yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.
8. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Perumusan hipotesis hendaknya dilakukan dengan pernyataan sebab dan akibat atau dengan memberikan suatu penilaian atas gejala-gejala yang terjadi. Bila penelitian hanya terdiri dari satu variabel dinyatakan dalam bentuk pertanyaan penelitian.
9. Metode Penelitan
Metode penelitian meliputi: Desan/Rancangan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, jenis dan sumber data, alat dan teknik pengumpulan data, etika penelitian (bila menggunakan manusia sebagai objek penelitian), pengolahan data, rancangan Uji hipotesis/analisis data, alat dan bahan yang diinputkan.

10. Jadwal waktu dan Biaya Penelitian
Dalam jadwal dan biaya penelitian ditunjukkan:
a. Tahap-tahap dan rangkaian penelitan.
b. Waktu yang diperlukan pada tiap tahap
c. Biaya penelitian
Jadwal dapat disajikan dalam bentuk matriks atau uraian.

C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang dibaca sebagai referensi dalam proposal tugas akhir dan disusun ke bawah menurut abjad nama penulis.
2. Lampiran (bila ada)
Dalam lampiran memuat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, misalnya daftar pertanyaan, yang sifatnya melengkapi proposal tugas akhir.


sumber:

http://www.kti-skripsi.net/2009/04/sistematika-penyusunan-tugas-akhir.html

Sunday, April 17

Laporan

  1. Pengertian Laporan

Kata "Lapor" dibentuk dari kata dasar "Lapor" dan mendapat akhiran (sufiks) -an, yang dapat diberi arti sebagai segala sesuatu yang dilaporkan atau pemberitahuan tentang sesuatu.


Pengertian laporan menurut F X Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut:
- Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority ) dan tanggung jawab ( responsibility ) yang ada antara mereka.

Pengertian laporan menurut The Oxford English Dictionary dalam kusumah, dkk (2002: 2.3) adalah:
a).Cerita yang bawakan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secara khusus.
b).Pernyataan formal hasil penelitian, tentang sesuatu hal yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga atau harus melakukannya.


Siswanto (1982 : 62) memberikan batasan tentang laporan (report) yaitu sebagai informasi tertulis yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas sesuatu penugasan. Laporan juga dapat dikatakan sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil (Keraf, 1993 : 284).

Sejalan dengan pendapat Keraf, Parera (1987 : 56) mengemukakan laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran guna tindakan.

Dari beberapa pendapat pengertian laporan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau tindak lanjut bagi seseorang atau lembaga atau instansi tertentu.


  1. Macam – Macam laporan

Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.

1. Laporan Untuk Level Manajemen Yang Berbeda
  • Laporan Berhirarki
Laporan yang dibuat untuk masing-masing level manajemen untuk menerima informasi sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan detail yang tidak relevan. Para eksekutif akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masing-masing bagian sudah mencapai tujuan. Ada dua macam laporan berhirarki :

  • Filter Report :
Laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data yang dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level atas.
  • Responsibility Report :
Laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau spesialis media, dll.


2. Laporan Yang Membandingkan Data
Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain dalam memilih dua atau lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan (perbedaan). Dengan perbandingan ini, user berada pada posisi terbaik untuk membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam laporan yang membandingkan data :

  • Horizontal Report
Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat perbandingan pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal report. Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu atau lebih laporan sebelumnya.

  • Vertical Report
Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan totalnya.

  • Counterbalance Report
Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya, skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para eksekutif dalam pengambilan keputusan.



3. Laporan Untuk Monitor Variansi Data

  • Variance Report
Laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan hasil aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu atau selesainya suatu proses.

  • Exception Report
Laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota atau batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya ketika beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota.

  1. Fungsi Laporan
Secara singkat dapat dirumuskan bahwa laporan mempunyai fungsi informasi, fungsi pengawasan, pengambilan keputusan, dan fungsi pertanggung jawaban.

  1. Sistematika Laporan

  Sistematika Laporan ilmiah adalah suatu aturan meletakan bagian-bagiankarangan ilmiah bagian mana yang harus didahulukan dan bagian mana yangharus dikemudiankan sehingga suatu laporan ilmiah dapat tersusun dengan baik.

Adapun sistematika laporan penelitian adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah – berisi alasan dilakukannya penelitian, yaitu ketidakpuasan yang dirasakan oleh peneliti, kemudian adanya dorongan untuk melakukan penelitian.

B. Identifikasi Masalah, berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan.

C. Rumusan Masalah, berisi informasi apa saja yang diinginkan oleh peneliti untuk diketahui
melalui pengumpulan data.

D. Tujuan Penelitian, berisi gambaran tentang hasil yang diperoleh dari penelitian. Kesalahan umum yang diperbuat peneliti adalah bahwa tujuan penelitian sudah menyebut untuk memecahkan masalah atau ketidakpuasan. Uraian seperti ini salah.

E. Manfaat Hasil Penelitian, yaitu pihak-pihak yang akan beruntung karena dapat memanfaatkan hasil penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini peneliti menuliskan teori-teori yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan penelitian. Kebanyakan pengawas merasa bahwa kajian pustaka untuk mencari dukungan teori ini sulit sekali dan bahkan tidak terbayang dapat melakukan penelitian karena takut harus mencari dukungan
teori.
Teori yang dibutuhkan tidak sulit. Selama kita bekerja dengan dan dalam lingkungan manusia, teori yang diambil harus yang terkait dengan sifat-sifat alami manusia. Seperti contoh kita, karena alasan yang menjadi penyebab timbulnya ketidakpuasan ada dalam diri manusia, dicarilah teori yang terkait dengan andragogi, yaitu ilmu tentang manusia dewasa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek yang diteliti dan rinciannya, bukti-bukti yang terkait

B. Sumber data dari mana informasi tentang objek yang diteliti dapat diambil. Dari penjelasan tentang sumber data, barulah peneliti dapat menentukan populasi dan sampel.

C. Metode dan instrmen pengumpulan data. Jika pengawas merasa kesulitan menyusun angket, pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara atau pengamatan.

D. Metode analisis data, yaitu mengolah informasi yang diperoleh. Bagian ini juga sering ditakuti oleh peneliti, karena mengira bahwa analisis data harus menggunakan rumus-rumus statistic. Perkiraan seperti itu tidak benar. Analisis data dapat dilakukan hanya dengan persentase atau jumlah dan rata-rata, yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah sekali. Yang penting adalah bahwa analisis data harus dilakukan mengarah pada rumusan masalah, karena hasil analisis akan menjawab rumusan masalah.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tidak harus disajikan secara panjang lebar. Yang penting ada sajian data, hasil analisis dan hasil analisis, kemudian ada pembahasan atau ulasan yang menjelaskan hasil pemikiran peneliti tentang data yang diperoleh.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V atau bab terakhir ini pengawas menyampaikan hasil yang diperoleh di bab IV secara singkat, terutama harus diusahakan agar kalimat-kalimat dalam kesimpulan ini merupakan jawaban dari kalimat-kalimat dalam rumuan masalah bab I nomer C. 

Sumber:

Friday, April 1

Metode Pengumpulan data

Untuk memperoleh data atau informasi dalam studi kasus tentu perlu dilakukan kegiatan pengumpulan data. Mengumpulkan data memang pekerjaan yang melelahkah dan kadang-kadang sulit. Jika pengumpul data melakukan sedikit kesalahan sikap dan interview misalnya, akan mempengaruhi data yang diberikan oleh responden dan kesimpulannya dapat salah. Maka mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti.

Metode Pengumpulan Data 

Wawancara
wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan diman dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi - informasi  dari narasumber.Wawancara memungkinkan analis sistem mendengar tujuan-tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur-prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional. Teknik wawancara adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya.

Wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya dibagi dua, yaitu :a. Wawancara Terstruktur adalah wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.b. Wawancara Tak Terstruktur adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.
Langkah persiapan wawancara :1. Membaca materi latar belakang2. Menetapkan tujuan wawancara3. Memutuskan siapa yang diwawancarai4. Menyiapkan orang yang diwawancarai5. Menentukan jenis dan struktur pertanyaan
Ada dua jenis pertanyaan dalam wawancara :1. Pertanyaan Terbuka (Open-Ended) => Menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf.
contoh : - Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis e-commerce di perusahaan Anda ?- Apa tujuan terpenting departemen Anda ?

2. Pertanyaan Tertutup (Close-Ended) => membatasi respons orang diwawancarai, misalnya pertanyaan dengan dua pilihan yang hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan.
contoh :- Siapa yang menerima masukan ini ?- Apakah Anda ingin menerima laporan keuangan Anda setiap bulan ?
Kelebihan teknik wawancara :1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang.3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai.4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan teknik wawancara :1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya.2. Keberhasilan wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia.3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tempat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan ramai.4. Wawancara sangat mengganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
 
Teknik Observasi
     Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan. Melalui observasi penganalisis dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.

Kelebihan teknik observasi :
1. data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi.
2. penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain.
3. dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan, gangguan suara,dan sebagainya.

Kekurangan teknik observasi
1. umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaannya dengan tidak semestinya.
2. pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan.
3. observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
4. orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.

Kuisioner (Daftar Pertanyaan)
      Suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang memungkinkan penganalisis untuk mengumpulkan data mengenai sikap, kayakinan, perilaku dan karakteristik dari orang-orang utama di dalam organisasi serta pendapat dari responden yang dipilih.

Kelebihan teknik kuisioner :
1. Kuisioner baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
2. Responden tidak merasa terganggu, karea dapat mengisi kuisioner dengan memilih waktunya sendiri yang paling luang.
3. Kuisioner secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
4. Karena kuisioner biasanya tidak mencantumkan identitas responden, maka hasilnya dapat lebih objektif.

Kekurangan teknik kuisioner :
1. Kuisioner tidak menggaransi responden untuk menjawab pertanyaan dengan sepenuh hati.
2. Kuisioner cenderung tidak fleksibel, artinya pertanyaan yang harus dijawab terbatas yang dicantumkan di kuisioner saja, dan tidak dapat dikembangkan lagi sesuai dengan situasinya.
3. Pengumpulan sampel tidak dapat dilakukan bersama-sama dengan daftar pertanyaan, lainnya dengan observasi yang dapat sekaligus mengumpulkan sampel.
4. Kuisioner yang lengkap sulit untuk dibuat.

Tipe Kuisioner 
Ada dua jenis format kuisioner, yaitu format bebas (Free Format) dan format pasti (Fixed Format). Dalam kuisioner dapat hanya hanya berbentuk format beba saja atau format pasti saja atau gabungan dari keduanya.

Kuisioner Format Bebas
Berisi dengan pertanyaan-pertanyaan yang harus diisi oleh responden di tempat yang sudah disediakan.

Kuisioner Format Pasti
Kuisioner tipe ini mempunyai beberapa bentuk pertanyaan :
a. Check-off Questions => Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini dibuat sehingga responden dapat memeriksa (check-off) jawaban-jawaban yang sesuai.
b. Yes/No Questions => Jenis dari pertanyaan ini memungkinkan responden untuk menjawab "Ya" atau "Tidak".
c. Opinion/Choice Questions => Jenis dari pertanyaan-pertanyaan ini memungkinkan responden untuk memberikan pendapatnya.
 
 
sumber :
http://dwi-septy21.blogspot.com/2011/04/beberapa-teknik-pengumpulan-data.html
http://jonikriswanto.blogspot.com/2008/11/metode-pengumpulan-data.html
http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/jenis-data-dan-metode-pengumpulan-data/

Popular Posts This Months

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

IP