Pengertian Etika dan Profesionalisme dalam TSI
Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti watak kesusilaan
atau adat kebiasaan (custom). Etika adalah nilai-nilai, dan asas-asas moral
yang dipakai sebagai pegangan umum bagi penentuan baik buruknya perilaku
manusia atau benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia (Soleh
Soemirat, 2005:169). Etika mengacu pada sistem nilai dengan apa orang
menentukan apa yang benar dan apa yang tidak benar, yang adil dan tidak
adil, yang jujur dan tidak jujur. Etika terungkap dari perilaku moral dalam
situasi tertentu. Peran etika dalam kehidupan pribadi dan praktisi sendiri
juga sama pentingnya. Jadi dapat dikatakan etika adalah aturan perilaku,
adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana
yang benar dan mana yang buruk.
Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang
berkaitan dengan bidang tertentu atau jenis pekerjaan (occupation) yang
sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang yang
bekerja tetapi belum tentu dikatakan memiliki profesi yang sesuai. Tetapi
dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum
cukup untuk menyatakan suatu pekerjaan dapat disebut profesi. Tetapi perlu
penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksaan, dan penguasaan
teknik intelektual yang merupakan hubungan antara teori dan penerapan dalam
praktek.
Profesionalisme
Berasal dan kata profesional yang mempunyai makna yaitu berhubungan dengan
profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994).
Sedangkan profesionalisme adalah tingkah laku, keahlian atau kualitas dan
seseorang yang professional (Longman, 1987). Kode etik adalah sistem norma,
nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang
benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional.
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik agar
profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya:- Singkat;
- Sederhana;
- Jelas dan Konsisten;
- Masuk Akal;
- Dapat Diterima;
- Praktis dan Dapat Dilaksanakan;
- Komprehensif dan Lengkap, dan
- Positif dalam Formulasinya.
Adapun beberapa aturan tertulis tentang etika dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi:
Aturan mengenai Etika:
- Anda tidak boleh menggunakan komputer untuk menyakiti orang lain.
- Anda tidak boleh mengganggu pekerjaan komputer orang lain.
- Anda tidak boleh mengendus-endus berkas-berkas orang lain.
- Anda tidak boleh menggunakan komputer untuk mencuri.
- Anda tidak boleh menggunakan komputer untuk membuat kesaksian palsu.
- Anda tidak boleh menggunakan atau menyalin perangkat lunak komersial yang anda tidak beli.
- Anda tidak boleh menggunaan sumberdaya komputer orang lain tanpa otorisasi.
- Anda tidak boleh menyediakan hasil intelektual dari orang lain.
- Anda harus memikirkan konsekuensi-konsekuensi sosial dari program yang anda buat.
- Anda harus menggunakan komputer dengan cara-cara yang menunjukkan konsiderasi dan kehormatan.
Mengapa Menggunakan TSI
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang setara
dengan sumber-sumber berharga lain dan juga mempunyai kekhususan
persoalan dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus
yaitu sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu
manajer informasi. Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar
dalam kehidupan manusia.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan
berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis :
Privasi : rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
Privasi : rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
Akurasi : autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang
dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai
kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan
kepada pihak yang dirugikan?
Properti : kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
Aksesibilitas : hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Hal-hal inilah yang
kemudian menimbulkan kesadaran bahwa penting unuk ditetapkan dan
diterapkan suatu standar etika dalam bidang TI
Properti : kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
Aksesibilitas : hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Kapan Menggunakan TSI
TSI dapat digunakan kapan saja ketika berhubungan dengan komputer atau
perangkat lainnya yang dapat memproses atau memberikan informasi. Khususnya
pada bidang yang memerlukan dan memproses informasi secara terus-menerus
seperti bidang perbankan dimana penggunaan TSI yang terbaru dapat
mengalahkan saingan-saingannya karena pemrosesan informasi yang lebih cepat,
akurat, dan efisien.
Siapa Saja yang Menggunakan TSI
TSI dapat digunakan oleh siapa saja yang menggunakan perangkat yang
menghasilkan, memproses, atau menampilkan informasi baik itu komputer,
tablet, maupun telepon seluler. Penggunanya pun tidak terbatas kepada
pengguna yang mengerti dan memahami teknologi hingga mendalam, sehingga
etika dan profesianalisme dalam menggunakan TSI pun penting untuk dipelajari
oleh pengguna baik yang sudah mahir maupun yang masih awam. Karena penting
sekali untuk menghormati sesama pengguna TSI dan tidak mengganggu para
pengguna TSI yang lainnya dalam beraktifitas.
http://kamilfiki.blogspot.com/2011/04/etika-dan-profesionalisme-tsi.html
http://uni-ziyah.blogspot.com/2011/03/etika-profesional-tsi-tugas-1_01.html
http://fendy-studentsite.blogspot.com/2012/03/pemahaman-konsep-etika-dan.html
http://math.web.ugm.ac.id/matematika/etika_profesi/standarisasi_dan_sertifikasi.pdf
http://lutvianty.student.ung.ac.id/files/2011/06/BAB-10-IMPLIKASI-ETIS-DARI-TEKNOLOGI-INFORMASI.ppt
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://id.wikipedia.org/wiki/Moral
http://uni-ziyah.blogspot.com/2011/03/etika-profesional-tsi-tugas-1_01.html
http://fendy-studentsite.blogspot.com/2012/03/pemahaman-konsep-etika-dan.html
http://math.web.ugm.ac.id/matematika/etika_profesi/standarisasi_dan_sertifikasi.pdf
http://lutvianty.student.ung.ac.id/files/2011/06/BAB-10-IMPLIKASI-ETIS-DARI-TEKNOLOGI-INFORMASI.ppt
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://id.wikipedia.org/wiki/Moral
0 Comments:
Post a Comment