- Pengertian Laporan
Kata "Lapor" dibentuk dari kata dasar
"Lapor" dan mendapat akhiran (sufiks) -an, yang dapat diberi arti
sebagai segala sesuatu yang dilaporkan atau pemberitahuan tentang sesuatu.
Pengertian laporan menurut F X Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut:
Pengertian laporan menurut F X Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut:
- Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan, pemberitahuan ataupun
pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada atasan
sesuai dengan hubungan wewenang (authority ) dan tanggung jawab (
responsibility ) yang ada antara mereka.
Pengertian
laporan menurut The
Oxford English Dictionary dalam kusumah, dkk (2002: 2.3) adalah:
a).Cerita yang bawakan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secara khusus.
b).Pernyataan formal hasil penelitian, tentang sesuatu hal yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga atau harus melakukannya.
Siswanto (1982 : 62) memberikan batasan tentang laporan (report) yaitu sebagai informasi tertulis yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas sesuatu penugasan. Laporan juga dapat dikatakan sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil (Keraf, 1993 : 284).
Sejalan dengan pendapat Keraf, Parera (1987 : 56) mengemukakan laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran guna tindakan.
Dari beberapa pendapat pengertian laporan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau tindak lanjut bagi seseorang atau lembaga atau instansi tertentu.
a).Cerita yang bawakan oleh seseorang kepada orang lain yang diteliti secara khusus.
b).Pernyataan formal hasil penelitian, tentang sesuatu hal yang memerlukan informasi yang pasti, dibuat oleh seseorang atau sebuah lembaga atau harus melakukannya.
Siswanto (1982 : 62) memberikan batasan tentang laporan (report) yaitu sebagai informasi tertulis yang dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban atas sesuatu penugasan. Laporan juga dapat dikatakan sebagai sesuatu macam dokumen yang disampaikan atau menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran atau tindakan yang akan diambil (Keraf, 1993 : 284).
Sejalan dengan pendapat Keraf, Parera (1987 : 56) mengemukakan laporan pada dasarnya suatu bentuk penyampaian dan perjanjian fakta-fakta dan pemikiran-pemikiran guna tindakan.
Dari beberapa pendapat pengertian laporan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan merupakan suatu bentuk penyampaian dan penyajian hasil kegiatan baik secara lisan maupun tertulis atau dokumen berupa fakta-fakta yang dimanfaatkan guna mengambil sebuah keputusan atau tindak lanjut bagi seseorang atau lembaga atau instansi tertentu.
- Macam – Macam laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi,
yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik
atau bagan.
1. Laporan Untuk Level Manajemen Yang Berbeda
- Laporan Berhirarki
Laporan yang dibuat untuk masing-masing level manajemen
untuk menerima informasi sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan
detail yang tidak relevan. Para
eksekutif akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan
tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masing-masing bagian sudah
mencapai tujuan. Ada dua macam laporan berhirarki :
- Filter Report :
Laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data
yang dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh
laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level
atas.
- Responsibility Report :
Laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang
bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau
spesialis media, dll.
2. Laporan Yang Membandingkan Data
Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain
dalam memilih dua atau lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan
(perbedaan). Dengan perbandingan ini, user berada pada posisi terbaik untuk
membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam laporan yang membandingkan data
:
- Horizontal Report
Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan
periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk
beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat perbandingan
pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal report.
Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu atau
lebih laporan sebelumnya.
- Vertical Report
Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan
totalnya.
- Counterbalance Report
Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya,
skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana
menilai proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para
eksekutif dalam pengambilan keputusan.
3. Laporan Untuk Monitor Variansi Data
- Variance Report
Laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan
hasil aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu
atau selesainya suatu proses.
- Exception Report
Laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota
atau batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya
ketika beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota.
- Fungsi Laporan
Secara singkat dapat dirumuskan bahwa laporan mempunyai
fungsi informasi, fungsi pengawasan, pengambilan keputusan, dan fungsi
pertanggung jawaban.
- Sistematika Laporan
Sistematika Laporan ilmiah adalah suatu aturan
meletakan bagian-bagiankarangan ilmiah bagian mana yang harus didahulukan dan
bagian mana yangharus dikemudiankan sehingga suatu laporan ilmiah dapat
tersusun dengan baik.
Adapun sistematika laporan penelitian adalah sebagai
berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah – berisi alasan dilakukannya penelitian, yaitu ketidakpuasan yang dirasakan oleh peneliti, kemudian adanya dorongan untuk melakukan penelitian.
A. Latar Belakang Masalah – berisi alasan dilakukannya penelitian, yaitu ketidakpuasan yang dirasakan oleh peneliti, kemudian adanya dorongan untuk melakukan penelitian.
B. Identifikasi Masalah, berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan.
C. Rumusan Masalah, berisi informasi apa saja yang diinginkan oleh peneliti untuk diketahui
melalui pengumpulan data.
D. Tujuan Penelitian, berisi gambaran tentang hasil yang
diperoleh dari penelitian. Kesalahan umum yang diperbuat peneliti adalah bahwa
tujuan penelitian sudah menyebut untuk memecahkan masalah atau ketidakpuasan.
Uraian seperti ini salah.
E. Manfaat Hasil Penelitian, yaitu pihak-pihak yang akan beruntung karena dapat memanfaatkan hasil penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini peneliti menuliskan teori-teori yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan penelitian. Kebanyakan pengawas merasa bahwa kajian pustaka untuk mencari dukungan teori ini sulit sekali dan bahkan tidak terbayang dapat melakukan penelitian karena takut harus mencari dukungan
teori.
Teori yang dibutuhkan tidak sulit. Selama kita bekerja dengan dan dalam lingkungan manusia, teori yang diambil harus yang terkait dengan sifat-sifat alami manusia. Seperti contoh kita, karena alasan yang menjadi penyebab timbulnya ketidakpuasan ada dalam diri manusia, dicarilah teori yang terkait dengan andragogi, yaitu ilmu tentang manusia dewasa.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek yang diteliti dan rinciannya, bukti-bukti yang terkait
B. Sumber data dari mana informasi tentang objek yang diteliti dapat diambil. Dari penjelasan tentang sumber data, barulah peneliti dapat menentukan populasi dan sampel.
C. Metode dan instrmen pengumpulan data. Jika pengawas merasa kesulitan menyusun angket, pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara atau pengamatan.
D. Metode analisis data, yaitu mengolah informasi yang diperoleh. Bagian ini juga sering ditakuti oleh peneliti, karena mengira bahwa analisis data harus menggunakan rumus-rumus statistic. Perkiraan seperti itu tidak benar. Analisis data dapat dilakukan hanya dengan persentase atau jumlah dan rata-rata, yang dapat dilakukan dengan cara yang mudah sekali. Yang penting adalah bahwa analisis data harus dilakukan mengarah pada rumusan masalah, karena hasil analisis akan menjawab rumusan masalah.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tidak harus disajikan secara panjang lebar. Yang penting ada sajian data, hasil analisis dan hasil analisis, kemudian ada pembahasan atau ulasan yang menjelaskan hasil pemikiran peneliti tentang data yang diperoleh.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab V atau bab terakhir ini pengawas menyampaikan hasil yang diperoleh di bab IV secara singkat, terutama harus diusahakan agar kalimat-kalimat dalam kesimpulan ini merupakan jawaban dari kalimat-kalimat dalam rumuan masalah bab I nomer C.
Sumber:
0 Comments:
Post a Comment